Selasa, 23 Desember 2014

Kisah Keliru dalam Mengambil Pelajaran



Syaqiiq al-Balkhi adalah kawan kepada Ibrahim bin Adham yang dikenali seorang ahli ibadah, zuhud dan tinggi tawakalnya kepada Allah. Hingga pernah sampai pada keadaan enggan untuk bekerja.

Musykil dengan keadaan temannya, Ibrahim bin Adham bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu jadi begini ?” Syaqiiq menjawab, “Ketika saya sedang dalam perjalanan di padang pasir yang tandus, saya melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya. Lalu saya berkata dalam hati, aku ingin tahu, dari mana burung itu mendapatkan rezeki. Maka aku pun memperhatikannya dari jarak yang dekat. Tiba-tiba datanglah seekor burung yang membawa makanan di paruhnya. Burung itu mendekatkan makanan ke paruh burung yang patah kedua sayapnya untuk menyuapnya. Maka saya berkata dalam hati, “Dzat yang mengilhamkan burung sehat untuk membawa rezeki kepada burung yang patah kedua sayapnya di tempat yang sepi ini pastilah berkuasa untuk memberiku rezeki di mana jua aku berada.” Maka sejak itu, aku putuskan untuk berhenti bekerja dan aku menyibukkan diriku dengan ibadah kepada Allah.

Ibrahim berkata, “Wahai Syaqiiq, mengapa kamu serupakan dirimu dengan burung yang cacat itu ? Mengapa kamu tidak berusaha menjadi burung sehat yang memberi makan burung yang sakit itu ? Bukankah itu lebih utama ? Bukankah Nabi SAW. pernah bersabda, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah ?” Sudah selayaknya bagi seorang mukmin memilih darjat yang paling tinggi dalam segala urusannya, sehingga dia boleh mencapai darjat orang yang berbakti ?"

Syaqiiq tersentak dengan pernyataan Ibrahim dan dia menyedari kekeliruannya dalam mengambil pelajaran.

(Tarikh Dimasyqi, Ibnu Asakir)
sumber: http://lenggangkangkung-my.blogspot.com/

Selasa, 18 November 2014

POHON EMAS DAN POHON BESI



Di suatu masa terdapatlah dua batang pohon yang tumbuh dengan subur. Pohon tersebut hidup saling berdampingan. Dinamakanlah salah satu pohon sebagai pohon besi. Pohon besi mempunyai batang yang tinggi menjulang dengan kokoh. Daun-daunnya lebar dan sangat lebat. Sedangkan pohon yang satunya tidak kalah indah dibanding pohon besi, ia adalah pohon emas. Pohon emas sangat indah mempesona, batang yang tinggi dengan kilauan daun-daun yang kuning keemasan membuat pohon emas menjadi incaran banyak manusia.
            Pohon emas dan pohon besi hidup berdampingan semenjak kecil, jikalau ada orang yang ingin mengambil daun-daun pohon emas, atau ingin mengambil ranting-ranting dari batang pohon emas, semuanya tidak akan mampu untuk mengambilnya. Itu semua berkat pertolongan dari pohon besi. Jika ada orang yang mendekati pohon emas untuk mengambil bagian dari batangnya, maka pohon besi pun segera menjatuhkan daun-daun ataupun rantingnya, sehingga mengenai orang yang mendekati mereka. Tidak ada satu orangpun yang dapat mengambil bagian dari pohon emas.
            Pohon emas sangat berterima kasih kepada pohon besi yang telah menyelamatkannya ketika ada manusia yang mendekati.....waktu terus berlalu, pohon emas dan pohon besi tetap hidup berdampingan. Semakin lama, pesona pohon emas semakin menarik perhatian orang-orang. Banyak orang yang ingin menaklukkan pohon emas agar bisa diambil bagiannya untuk dijual dan memperkaya diri. Semakin banyak orang yang mendekati pohon emas, sebanyak itu pula yang tertimpa bagian dari pohon besi.
            Waktu semakin berlalu, orang-orang yang mati tertimpa oleh daun-daun dan ranting pohon besi semakin banyak dan menimbulkan bau yang tidak enak. Pohon emas mulai berkeluh kesah karena bau tidak enak yang ada disekitarnya. Pohon emas menjadi lupa diri, ia menyalahkan pohon besi yang menyebabkan bau tersebut karena setiap orang yang melewati mereka pasti mati tertimpa daun ataupun ranting dari pohon besi.
            Pohon emas ingin meninggalkan pohon besi dan hidup sendirian tanpa terganggu dengan bau tidak enak yang banyak terdapat di sekitar pohon besi. Pohon besi berusaha membujuk pohon emas agar tidak pergi, karena jika pohon emas tidak hidup bersama pohon besi, maka pohon emas pasti akan habis diambil oleh manusia. Tetapi pohon emas tidak mau mendengarkan perkataan pohon besi. Pohon emas tetap ingin meninggalkan pohon besi dan hidup di tempat lain. Pohon besi tidak dapat berbuat banyak. Usaha untuk mencegah pohon emas agar tidak pergi tidak berhasil dilakukannya. Akhirnya pohon emas pergi meninggalkan pohon besi.
            Pohon emas sangat senang hidup berjauhan dengan pohon besi. Di lingkungan hidupnya yang baru, sama sekali tidak ada bau seperti saat berdampingan dengan pohon besi.
Setelah beberapa waktu berlalu, keberadaan pohon emas diketahui oleh manusia. Manusiapun berdatangan pergi ke lokasi pohon emas berada. Orang-orang mengambil daun-daun dan ranting pohon emas. Pohon emas sangat ketakutan melihat manusia. Namun, tidak ada usaha yang dapat dilakukan pohon emas selain menyesal telah pergi meninggalkan pohon besi.
            Ketika manusia telah pergi, pohon emas menangis dan menyesal. Batang pohon emas tidak lagi rindang, daun-daunnya pun telah sedikit. Akhirnya, pohon emas pergi mencari keberadaan pohon besi. Pohon emas menemukan pohon besi dan menceritakan semua yang dialaminya ketika tidak bersama dengan pohon besi. Pohon emas ingin kembali hidup berdampingan dengan pohon besi. Pohon besi menerima dengan senang hati akan keberadaan pohon emas disampingnya. Pada akhirnya mereka kembali hidup bersama, dan tumbuh dengan rindang.

(Oleh: Jesi Pebralia)

Rabu, 24 September 2014

Kenangan bersama ayah

Dalam sebuah perjalanan,
Ku teringat masa indah, di masa-masa kecilku,
Kenangan bersama ayah di kampung halaman,

Sungguh indah...
Terlalu manis untuk dilupakan,
Suasana menjelang pengajian petang di setiap harinya,
Belajar dengan ayah sebelum berangkat mengaji...,

Atau ketika masa-masa S1, di penghujung minggu ku pulang ke rumah...
Entah hari Sabtu atau hari Minggu, selalu ada cerita tentang kegiatan kuliah...

Ayah engkau selalu ada dalam susah dan senangku,
Begitu banyak harapan yang ayah berikan kepada ananda,
Semangat untuk harus selalu mencoba, ananda warisi darimu...
Pantang menyerah dan optimis, ayah siratkan dalam nasihat,
Impian besar dan rasa selalu bersyukur beringan bersama,

Ayah terima kasih, ananda haturkan kepadamu,
Yang telah mendidik dan membesarkanku bersama ibu dan adik-adik,

Ayah engkaulah guruku, yang terbaik sepanjang usiaku,
Yang telah membimbing masa kecilku, meniti jalan Tuhanku

Allah semoga engkau berkenan membalas segala kebaikannya,

Menerimanya dan meridhoinya di akhirat-Mu.

Senin, 25 Agustus 2014

Pelesiran 44


AlhamdulIllah sejak tanggal 6 Agustus 2014 yang lalu saya telah menempati rumah kos untuk satu tahun ke depan di Bandung. 




 Rumah dua lantai yang beralamat di Jalan Pelesiran ini sangat hangat dan suasana kekeluargaan di dalamnya begitu dekat. 




Minggu, 17 Agustus 2014

Memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia




Kemerdekaan Negara Indonesia tidak akan terjadi tanpa adanya sebuah perjuangan. Perjuangan yang dilakukan oleh segenap Bangsa Indonesia, mulai dari pemuda sampai orang tua, mulai dari laki-laki sampai perempuan, mulai dari kalangan terpelajar sampai kepada orang awam, mulai dari tentara-tentara sampai kepada pribumi biasa. Demi mencapai kemerdekaan semua golongan bangsa bersatu-padu untuk menegakkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
            Orang-orang terdahulu telah gugur dan terabadikan menjadi putra-putri terbaik bangsa. Mereka meninggalkan warisan terindah bagi anak cucunya yaitu sebuah kemerdekaan untuk Negara Republik Indonesia. Merdeka berarti terhindar dari para penjajah, untuk bebas menikmati perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan untuk hidup yang lebih baik.
            Telah 69 tahun Indonesia merdeka dan begitu banyak kemudahan-kemudahan yang dapat kita nikmati dari sebuah arti kemerdekaan. Pada abad ke-21 Indonesia telah menjadi bangsa yang besar seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Kita berterima kasih kepada Bapak Presiden SBY. Namun, capaian itu semua tidak boleh membuat kita cepat berpuas diri. Mungkin ada diantara kita yang telah turut andil dalam mengharumkan nama Bangsa Indonesia di dunia internasional, tetapi bagi kita yang belum seharusnya menjadi motivasi untuk dapat berbuat lebih baik tidak untuk diri sendiri, tetapi untuk sebuah cita-cita yang lebih besar yaitu mengharumkan nama Bangsa Indonesia.
            Ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Sebagai seorang mahasiswa, sudah selayaknya kita menjadi ahli di bidang masing-masing. Kita harus belajar dengan tekun, agar kita di segani bukan karena kita berotot tetapi kita disegani karena kita mempunyai ilmu pengetahuan. Tidak hanya sebatas menguasai ilmu pengetahuan dengan baik, kita juga harus peka terhadap lingkungan. Kita harus mempunyai kepedualian sosial yang tinggi sehingga ilmu pengetahuan yang kita miliki dapat bermanfaat bagi sesama dan menjadikan kita sebagai mahasiswa yang pandai dan berakhlak mulia.
            Upacara bendera merupakan simbol penghormatan kita terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak bermaksud untuk mengkultuskannya, tetapi alangkah baiknya jika kita terlibat ikut dalam upacara bendera sebagai penghormatan kita untuk bangsa ini. Semoga bangsa yang kita cintai ini akan terus tumbuh menjadi bangsa yang kuat, penduduknya hidup dengan damai, aman, rukun, dan sejahtera. Dan semoga cita-cita di tahun 2045 dapat terwujud dengan baik sehingga melahirkan generasi emas bagi Bangsa Indonesia.

(Jesi Pebralia)

Jumat, 15 Agustus 2014

Cara Berterima Kasih




“Sesiapa yang diberikan perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaa kallahu khaer (moga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Jumat, 24 Januari 2014

1.000 Kebajikan Sehari


Rasulullah saw. pernah bersabda, "Sanggupkah kalian mengerjakan seribu kebajikan setiap hari ?" Maka bertanya salah seorang, "Bagaimana caranya kami mengerjakan seribu kebajikan setiap hari itu ?" Baginda menjawab, "Bacalah tasbih (menyebut Subhanallah) seratus kali, nescaya Allah Taala mencatat bagi kamu seribu kebajikan atau dihapus daripadanya seribu kesalahan." (HR. Muslim)

sumber: http://lenggangkangkung-my.blogspot.com/2011/12/mampukah-buat-1000-kebajikan-sehari.html